Selasa, 26 Februari 2013

Penyebab Terjadinya Kanker Rahim

Faktor terjadinya kanker rahim pada wanita diakibatkan dari kesalahan kita sendiri. Kadang kita melakukan hal-hal yang seharusnya tidak perlu kita lakukan seperti sering menaburkan bedak ke daerah vagina, atau sering mencucinya dengan menggunakan antiseptik jika dilakukan sesering mungkin tanpa ada anjuran dari dokter akan dapat memicu timbulnya kanker rahim.

Beberapa kebiasan-kebiasan yang tanpa kita sadari dapat memicu timbulnya kanker rahim, antara lain:

Diet Rendah Lemak
Apabila kita terlalu banyak konsumsi jenis makanan yang berlemak maka estrogen pun semakin banyak, karena lemak yang potensial memproduksi hormon estrogen. Dan apabila badan rahim/endometrium terpapar oleh hormon ini maka kemungkinan terjadi perubahan yang sangat cepat menjadi kanker. 

Kebiasaan Merokok
Nikotin yang terkandung dalam rokok dapat mempermudah selaput lendir sel-sel tubuh terangsang atau bereaksi. Dan biasanya terjadi pada tenggorokan, paru-paru dan leher rahim. Apabila nikotin yang diserap oleh tenggorakan terlalu banyak maka akibatnya semakin besar kemungkinan tiga organ itu terkontaminasi.

Sering Menabur Bedak Pada Vagina
Butiran-butiran bedak yang menempel pada vagina dapat menyebabkan timbulnya kanker ovarium. Hal itu dapat mengakibatkan infeksi dan luka di ovarium. Kebiasaan seperti ini dianggap sesuatu yang wajar saja, demi menjaga kesegaran pada vagina. Padahal dengan kebiasaan seperti itu dapat menimbulkan kanker.

Pembersih Vagina
Pada umumnya wanita sering menggunakan antiseptik untuk membersihkan daerah kewanitaan mereka. Katanya, berguna membasmi kuman pada vagina, perlu diketahui pada vagina terdapat kuman yang disebut Basillus Doderlain, penghasil asam laktat yang memang fungsinya menjaga kelembaban vagina. Padahal antiseptik yang digunakan mengandung bahan kimia yang berbahaya yang dapat menimbulkan iritasi pada leher rahim.

Kurangnya asupan vitamin
Vitamin C merupakan vitamin yang dapat memperbaiki dan memperkuat mukosa, material dalam leher rahim. Jika kita kekurang vitamin tersebut tidak menutup kemungkinan kita akan terjangkit kanker rahim. Oleh karena dianjur untuk memperbanyak makan sayuran dan mengkonsumsi vitamin C.

Kebiasaan-kebiasaan yang sering kita anggap remeh yang telah dijelaskan diatas merupakan pemicu terjadinya kanker rahim. Mulailah untuk meninggalkan kebiasan-kebiasaan tersebut demi kesehatan anda sendiri.

Jumat, 22 Februari 2013

6 Cara alami mengobati sariawan

6 Cara alami mengobati sariawan 
Sariawan atau lebih dikenal sebagai stomatitis, adalah pembengkakan atau peradangan yang terjadi di lapisan mukosa mulut. Sariawan memang bukan penyakit yang serius atau bahkan mengancam jiwa, tetapi kondisi ini sangat mengganggu karena membuat Anda sulit untuk makan dan berbicara.

Sariawan bisa disebabkan oleh beberapa faktor, seperti stres, luka di mulut, alergi makanan, siklus haid, terlalu banyak minum antibiotik atau minuman yang asam. Berikut adalah beberapa cara mudah untuk mengobati sariawan,
1. Berkumur dengan air garam

Berkumurlah dengan air hangat yang telah dicampur garam tiga kali sehari untuk menyembuhkan luka sariawan.

2. Minum yogurt

Yogurt mengontrol keseimbangan bakteri di mulut dan tubuh. Dengan ini, Anda bisa meningkatkan kecepatan penyembuhan dan membantu mencegah luka sariawan.

3. Berkumur dengan ramuan tradisional

Berkumurlah dengan salah satu dari beberapa ramuan tradisional, seperti lidah buaya, ekstrak biji anggur, peroksida hidrogen, jus plum, minyak pohon teh dan air hangat yang dicampur garam.

4. Bawang putih dan pepaya

Mengoleskan obat langsung pada luka sariawan dapat mempercepat proses penyembuhan. Tempelkan bawang mentah, pepaya atau kantong teh langsung pada luka sariawan.

5. Coba baking soda

Campurkan baking soda dan air. Kemudian gunakan sebagai obat kumur atau pasta gigi untuk melapisi luka sariawan. Baking soda akan membantu menghilangkan bakteri di mulut dan mengurangi rasa sakit.

6. Minum vitamin

Perbanyak konsumsi vitamin B, vitamin C, zat besi dan asam folat yang juga berperan dalam mencegah dan menyembuhkan luka sariawan.

Sariawan bikin mulut cenut-cenut dan sulit untuk bicara. Daripada cemberut hanya gara-gara sariawan, mending segera coba tips di atas deh.

Jangan Anggap Enteng Sariawan


Gejala awal kanker lidah yakni berupa sariawan menyadarkan kita agar tak menyepelekan penyakit yang satu itu. Sebagaimana dikutip berbagai sumber, pria perokok berisiko tinggi terkena kanker lidah. Kendati demikian wanita juga bisa mengalaminya. Sejumlah ahli medis meyakini luka dan infeksi di lidah dapat memicu terjadinya kanker lidah.
Gejala kanker lidah tak jauh beda dengan sariawan. Bila sariawan biasa, daerah sekitar sariawan bila diraba akan terasa lunak, namun pada kasus kanker lidah, daerah sekitar luka mengeras.
Pada kanker lidah, rasa sakit akan menjalar dari leher menuju telinga. Pergerakan lidah juga terasa kaku dan sakit saat menelan. Gejala lainnya, yakni munculnya bercak berwarna merah atau putih pada lidah dalam waktu lama, sariawan dan peradangan di lidah secara terus menerus. Nyeri saat mengunyah dan menelan makanan. Radang tenggorokan dalam waktu yang lama. Pendarahan pada lidah tanpa sebab yang jelas.
Ada beberapa cara penanganan kanker lidah, di antaranya selalu sikat dan flossing secara teratur, jangan merokok atau mengunyah produk tembakau, hindari minum minuman beralkohol, batasi ekspos terhadap sinar matahari, berolahraga secara teratur, makan makanan anti kanker.
The American Institute for Cancer Research merekomendasikan untuk makan banyak kacang-kacangan, buah, sayuran berdaun hijau gelap, biji rami, bawang putih, anggur, teh hijau, kedelai dan tomat untuk mencegah kanker. Diet dan pemenuhan nutrisi telah menjadi metode pencegahan kanker yang tepat.

Sabtu, 16 Februari 2013

Penyebab Anemia

 
Anemia disebabkan karena jumlah hemoglobin darah. Hemoglobin adalah protein yang mengangkut oksigen dalam darah ke jaringan yang berbeda.

Mekanisme utama untuk tiga anemia

Ada tiga mekanisme utama yang menghasilkan anemia. Ini termasuk-
  • Kehilangan darah yang berlebihan
  • Penurunan produksi sel
  • Penghancuran berlebihan sel

Penyebab anemia

Penyebab dapat bervariasi dalam masing-masing mekanisme ini. (1-7)

Anemia karena kehilangan darah yang berlebihan

Pendarahan karena operasi atau cedera ketika di kelebihan dapat mengakibatkan anemia.
Masalah dengan kemampuan pembekuan darah seperti pada pasien dengan hemofilia juga dapat menyebabkan pendarahan yang berlebihan dan menyebabkan anemia.
Lebih lanjut yang lambat dan kehilangan darah jangka panjang seperti dalam usus pendarahan dari penyakit inflamasi usus (IBD) atau kanker usus juga dapat menyebabkan anemia.
Dalam banyak kasus pendarahan dari perut ulkus mungkin menyebabkan untuk besi kekurangan anemia.
Radang perut yang belled dapat disebabkan oleh penghilang rasa sakit yang disebut obat anti Nonsteroidal (NSAID) seperti Aspirin, Ibuprofen dll.
Pada wanita berat menstruasi dapat menjadi penyebab untuk kehilangan darah dan anemia. Kehilangan darah yang berlebihan menyebabkan besi kekurangan anemia.

Penurunan produksi sel

Hal ini mungkin terjadi di aplastic anemia. Ini adalah suatu kondisi di mana tulang sumsum tidak mampu membuat sel cukup. Ini bisa disebabkan oleh infeksi virus, atau paparan bahan kimia beracun, radiasi, atau obat-obatan (seperti antibiotik, obat-obatan antiseizure atau perawatan kanker).
Apstic anemia dapat disebabkan oleh beberapa masa kanak-kanak kanker seperti leukemia serta beberapa penyakit kronis yang mempengaruhi kemampuan sumsum tulang untuk membuat sel darah.
Anemia dapat sering terjadi di bayi. Sebelum kelahiran bayi disediakan dengan tingkat oksigen dari hemoglobin ibu dan sel melalui plasenta yang menghubungkan bayi dengan ibu yang tinggi.
Setelah anak lahir tingkat hemoglobin biasanya turun ke titik yang rendah di sekitar 2 bulan usia. Ini disebut anemia fisiologis dari masa kanak-kanak. Ini biasanya memperbaiki dengan sendirinya tanpa perawatan sebagai tubuh bayi segera mulai membuat sel sendiri.
Kekurangan dari besi dalam diet menyebabkan penurunan produksi RBC. Anemia besi-kekurangan ini adalah penyebab paling umum anemia.
Besi penting untuk produksi hemoglobin. Besi kekurangan anemia dapat disebabkan karena asupan makanan miskin besi atau berlebihan hilangnya besi dari tubuh. Gadis-gadis pada masa pubertas yang baru saja mulai memiliki periode menstruasi berada pada risiko berlebihan darah kerugian dan besi kekurangan anemia.

Penghancuran berlebihan sel

Kelompok ini kondisi disebut hemolisis anemias. Anemia hemolitik terjadi ketika sel menghancurkan prematur.
Biasanya RBC tinggal 120 hari. Seperti durasi yang lebih pendek sumsum tulang menjadi tidak mampu menjaga dengan kebutuhan tubuh, ini mengarah ke anemia.
Hemolitik anemias mungkin dapat diwariskan, misalnya karena talasemia, kekurangan glukosa-6-fosfat dehidrogenase (G6PD) dan anemia sel sabit.
Anemia sel sabit adalah bentuk parah anemia yang paling umumnya ditemukan di orang keturunan Afrika.
Sekitar 1 dari setiap anak Afrika-Amerika 625 lahir dengan bentuk anemia. Ini bentuk hemoglobin panjang batang ketika itu menyerah dengan oksigen dan membuat sel sabit dalam bentuk. Ini mengarah ke kehancuran prematur sel, kronis rendah tingkat hemoglobin dan anemia.
Talasemia biasanya mempengaruhi orang keturunan Mediterania, Afrika, dan Asia Tenggara. Hemoglobin inilah abnormal mengakibatkan sel abnormal dan pendek. Menghancurkan sel menyebabkan peningkatan endapan besi di kulit dan organ-organ vital.
Kekurangan glukosa-6-fosfat dehidrogenase (G6PD) juga mempengaruhi laki-laki dari warisan Afrika.
Dalam hal ini sel yang baik tidak membuat cukup enzim G6PD atau enzim yang dihasilkan adalah normal dan disfungsional. Stres atau obat-obatan tertentu dapat menyebabkan kehancuran besar-besaran dari sel pada orang dengan kekurangan ini.

Kondisi tertentu menyebabkan peningkatan risiko anemia

Ini termasuk kehamilan di mana ada permintaan yang meningkat untuk sel dan besi. Orang-orang dengan gagal ginjal kronis, rhematroid artritis, kelainan peradangan juga mengembangkan besi kekurangan anemia.
Kondisi lain seperti Oesofagitis, radang perut, schistosomiasis (infeksi yang disebabkan oleh parasit) atau infeksi parasit lainnya seperti infeksi cacing tambang, donasi darah dan beberapa jenis kanker dapat mengakibatkan anemia.
Penderita diabetes biasanya terpengaruh dengan penyakit ginjal. Ginjal rusak mungkin tidak menghasilkan cukup eritropoietin (EPO), hormon yang mengatur produksi sel darah merah. Hal ini dapat mengakibatkan anemia.
Malabsorption terjadi ketika tubuh tidak dapat menyerap nutrisi seperti besi, vitamin B12 dan folates diperlukan untuk kesehatan hemoglobin dan pembentukan RBC. Malabsorption dapat dilihat dalam penyakit coeliac atau setelah operasi pengangkatan bagian dari perut atau usus.

Kekurangan vitamin

Kekurangan vitamin B12 dan kekurangan folat dapat hasil dari kekurangan makanan juga dalam kondisi autoimun tertentu.
Karena pernicious anemia adalah penyebab paling umum kekurangan vitamin B12 di Inggris.
Karena pernicious anemia adalah kondisi autoimun. Ini berarti sistem imun menyerang sel-sel tubuh sendiri.
Biasanya Vitamin B12 diserap menggunakan protein yang disebut intrinsic faktor yang melekat pada diet vitamin B12 dan memungkinkan untuk diserap dari perut.
Karena pernicious anemia menuju kepada kebinasaan faktor intrinsic ini oleh sistem kekebalan tubuh. Kekurangan vitamin B12 dan folat terlihat umum pada wanita hamil dan pada orang tua.

Ginjal Bocor


Ginjal bocor dalam dunia medis disebut dengan sindrom nefrotik yang berarti terjadinya penimbunan dari gejala-gejala rusaknya ginjal yang menyangkut dalam organ ginjal, sehingga ginjal tidak mampu bekerja secara optimal. Ginjal bocor bukan berarti ginjal yang terdapat lubang sehingga mengakibatkan ginjal bocor.
Penyakit ginjal bocor ini paling sering ditemui pada anak-anak atau balita yang mengalami kelainan pada fungsi organ ginjal. Ginjal bocor dapat digambarkan sebagai keluarnya protein (albumin) dari dalam tubuh melalui air kemih atau urine.

Skema tubuh apabila terjadi ginjal bocor

Albumin atau protein itu sendiri memiliki sifat sebagai penahan cairan agar tidak keluar melalui pembuluh darah dan hanya dikeluarkan melalui urine. Apabila tubuh kekurangan albumin atau protein, maka cairan akan dengan mudah merembes dan keluar melalui pembuluh darah, akibat atau efek yang terjadi tubuh akan mengalami pembengkakan yakni terjadi pada wajah, mata dan kaki.
Gejala utama yang terjadi ginjal yang bocor adalah keluarnya protein melalui urine, tubuh yang kekurangan kadar albumin atau protein normal, tubuh menjadi bengkak dan meningkatkan kadar kolesterol.
Penyebab dari ginjal bocor jika dilihat dari segi medis, yakni adanya perubahan pada lapisan atau membran yang menyimpan albumin atau protein sebagai penyaring darah, berubah karena suatu sebab.
Selain itu, adanya infeksi yang terjadi pada organ ginjal yang terlambat diketahui sehingga infeksi yang terjadi lebih parah atau semakin buruk. Infeksi yang terjadi pada ginjal yang merupakan penyebab dari ginjal bocor ini juga dapat terjadi pada wanita yang sedang dalam masa kehamilan, bahkan yang paling fatal dapat menyebabkan keguguran.
Hal tersebut dapat terjadi, dikarenakan oleh setiap wanita yang sendag dalam masa kehamilan membutuhkan nutrisi dan protein, kedua sumber tersebut menjadi sangat penting dan dibutuhkan dalam jumalh yang banyak, namun apabila kebutuhan nutrisi dan protein berkurang, maka secara otomatis asupan nutrisi ke janin berkurang dan resiko terjadinya keguguran semakin besar.

Penyakit ginjal bocor umumnya paling sering melanda pada mereka yang masih berusia anak-anak atau balita yang baru lahir yang dikarenakan adanya kelaninan yang dibawa sejak lahir.  Gejala ginjal bocor ini sebagian besar kasus terjadi pada anak ketika usia 3-4 tahun. Sebagian besar anak-anak ini menderita bentuk sindrom nefrotik yang disebut minimal change disease, penyakit dengan perubahan minimal.
Penyakit ginjal bocor (sydrome nefrotik) berkaitan dengan kerja organ ginjal dalam hal ini saringan ginjal, bukan terdapat lubang pada ginjal sebagai penyebab kebocoran. Kebocoran disini diistilahkan dengan keluarnya protein (albumin) dari dalam tubuh melalui air kencing (urine).
Gejala utama sindrom nefrotik atau ginjal bocor ini ada empat yaitu keluarnya protein melalui urin, kekurangan kadar albumin, tubuh bengkak, dan meningkatnya kadar kolesterol.
Dalam keadaan normal, ginjal bekerja sebagai penyaring, sehingga protein tidak bisa keluar dari tubuh. Jika tubuh banyak mengeluarkan protein, otomatis kadar protein dalam tubuh pun menurun.
Sifat albumin adalah menahan agar cairan tidak keluar dari pembuluh darah. Ketika tubuh kekurangan albumin, cairan mudah merembes keluar dari pembuluh darah, menyebabkan tubuh membengkak. Jika sudah demikian, tubuh akan melakukan penyesuaian karena kekurangan albumin. Salah satunya dengan memecah lemak dari seluruh tubuh, sehingga membuat kadar kolesterol naik.

Sindrom nefortik atau yang lebih dikenal dengan penyakit ginjal bocor sebenarnya bukanlah termasuk salah satu penyakit namun ditandai hanya sebagai sindrom pembawa penyakit gangguan ginjal yang memang tentunya mengganggu fungsi organ ginjal yang bekerja semakin lambat. Sindrom ginjal ini merupakan suatu kumpulan gejala atau tanda dari penyakit  yang mempengaruhi fungsi penyaringan glomerulus ginjal. Sindrom ginjal bocor diakibatkan oleh 2 penyebab. Penyebab primer berupa fakor imunologi dan penyebab sekunder yakni terjadi akibat dari diabetes, malaria atau karena pengaruh obat-obatan.

Struktur ginjal bocor

Gejala dari penyakit ginjal bocor umumnya memiliki gejala yang sama dengan penyakit ginjal lainnya, banyaknya protein yang keluar bersama urine yang membuat protein dalam darah berkurang yang juga dapat mengakibatkan perut tubuh akan mulai mengalami pembengkakan, seperti orang yang busung lapar, perut tampak seperti buncit atau gendut dengan kondisi yang tidak normal karena ginjal mengalami pembengkakan.
Bentuk kebocoran kalium ginjal yang jarang ini, ditandai oleh hipokalemia, tekanan darah normal, ketidakpekaan pembuluh darah terhadap agen pressor dan kenaikan kadar renin serta aldosteron plasma. Pada keluarga tertentu, gangguan dapat diwariskan sebagai ciri autosom resesif.
Suatu kelainan ginjal akibat penyakit tertentu seperti diabetes mellitus yang sudah ada sejak lama sebelumnya. Ditandai oleh kebocoran protein yang terdeteksi pada urinenya serta penurunan fungsi ginjal. Kebocoran protein perlu dihambat/ditekan seminimal mungkin untuk melindungi ginjal dari kerusakan-kerusakan yang lebih jauh. Selain itu juga terdapat hipertensi, peninggian kadar kolesterol/dislipidermia dan anemia karena ginjal (renal anemia).

Penyebab Mimisan atau Hidung Berdarah

Banyak yang bisa menyebabkan terjadinya mimisan pendarahan hidung. Mimisan adalah pendarahan yang terjadi pada hidung, darah keluar dari bagian nosetril dibagian tengah hidung yang keluar ke bagian depan melalui lubang hidung.
Beberapa faktor yang menyebabkan hal ini antara lain:
Pilek atau alergi
Pada waktu anak terjangiti pilek atau alergi maka terdapat lapisan hidung yang mengalami pembengkakan dan iritasi. Kondisi ini akan menyebabkan rasa gatal dan jika tergores bisa mengakibatkan pendarahan. Hal ini diperparah pada saat anak bernafas atau bersin yang terlalu kuat.

Penyebab mimisan
Penyebab mimisan

Trauma
Yang dimaksud trauma disini adalah melakukan kegiatan mengorek hidung, memasukkan benda asing ke lubang hidung, atau menerima pukulan keras. Penyebab lain bernafas yang terlalu kuat juga digolongkan dengan trauma.
Faktor lingkungan yakni cuaca yang terlalu kering
Kelembaban udara yang rendah yang biasanya terjadi di musim kemarau bisa menyebabkan bagian sektrum mengering. Pada saat kondisi ini dialami anak anak iritasi akan terjadi dan terjadilah pendarahan.
Pembekuan darah yang tidak normal
Pembekuan darah yang tidak normal dapat terjadi akibat faktor genetik. Dokter tentu saja akan melihat riwayat medis lengkap untuk menentukan pendarahan hidung yang disebabkan oleh penyebab ini. Konsumsi aspirin dan ibuprofin yang berlebihan juga bisa menyebabkan terjadinya hal ini.
Apakah mimisan itu berbahaya?
Pada umumnya anak akan mengalami mimisan sekali dalam perjalanan usai prasekolahnya. Pendarahan yang terjadi ini tidaklah berbahaya akan tetapi pengalaman pertama mimisan bisa menimbulkan efek trauma disebabkan melihat darah segar keluar dari hidung.
Jika anak sering mengalami pendarahan maka peristiwa ini perlulah diwaspadai. Pemeriksaan oleh dokter akan dapat memutuskan apakah penyebab dari pendarahan ini. Pendarahan yang sering dialami bisa jadi indikasi adanya tumor ataupun pembekuan darah yang tidak normal.
Pertolongan pertama pada anak yang mimisan
Berikut merupakan langkah-langkah untuk menolong anak yang sedang mengalami mimisan.
  1. Usahakan anak tetap merasa tenang, keadaan panik akan bisa memperparah keluarnya darah dari hidung.
  2. Angkat kepala lebih tinggi dari jantung. Posisi duduk adalah posisi yang terbaik.
  3. Bersihkan hdiung dari darah. Jika anak yang mengalami hal ini umurnya agak besar maka Anda bisa menyuruhnya untuk membersihkan sendiri.
  4. Jepitkan tangan Anda ke bagian bawah hidung hingga anak merasa tak nyaman, selanjutnya tekan permukaan kulit hidung dengan jari hingga menyentuh kulit wajah.
  5. Tahan posisi ini selama lima menit, jika setelah periode ini darah masih keluar maka ulangi angkah ini dari awal.
Jika pendarahan masih berlangsung terus maka bawalah anak ke rumah sakit.

Kanker Usus Gejala Dan Pencegahannya

 
 Sakit perut. Itulah keluhan yang kerap dirasakan Prasetyo (nama Samaran), 45 tahun, selama tiga tahun sebelum akhirnya divonis menderita kanker kolorektal (usus besar). Awalnya, dia dinyatakan dokter menderita radang usus, sehingga hanya diberi obat antiradang, penghilang rasa sakit, dan antibiotik. Namun, obat-obatan itu tak pernah mampu menghilangkan keluhannya secara tuntas. Alhasil, sakit perut itu berulang, dan selalu berulang. Sampai suatu ketika, ia merasakan sakit yang hebat di perutnya. Prasetyo pun kembali ke dokter. Kali ini, dokter mengatakan, ada perlengketan di usus besarnya sehingga harus dilakukan pembedahan. Sebagian usus besarnya pun dipotong. Selesai masalah? Ternyata tidak. Prasetyo yang perokok berat ini masih sering merasakan sakit di perut. Tubuhnya pun makin kurus, dan kerap mengalami diare. Penyebab dari sakit perut itu akhirnya diketahui lewat pemeriksaan di sebuah rumah sakit besar di Bandung. Kanker dipastikan telah bersarang di usus besar Prasetyo, dan telah mencapai stadium IV. Empat bulan setelah mendengar vonis ini, Prasetyo berpulang untuk selama-lamanya. Kanker usus besar adalah salah satu jenis kanker yang cukup sering ditemui, utamanya pada pria dan wanita berusia 50 tahun atau lebih. Pada pria, kanker usus besar menempati urutan ketiga sebagai kanker tersering yang ditemui setelah kanker prostat dan paru-paru. Sementara pada wanita, kanker ini pun menempati urutan ketiga setelah kanker payudara dan paru-paru. ”Dari berbagai laporan, di Indonesia terdapat kenaikan jumlah kasus (kanker usus besar), meskipun belum ada data yang pasti. Data di Departemen Kesehatan didapati angka 1,8 per 100 ribu penduduk,” tutur dokter Adil S Pasaribu, SpB KBD, spesialis bedah dari Rumah Sakit Kanker Dharmais, Jakarta. Kanker usus besar adalah tumbuhnya sel kanker yang ganas di dalam permukaan usus besar atau rektum. Kebanyakan kanker usus besar berawal dari pertumbuhan sel yang tidak ganas atau adenoma, yang dalam stadium awal membentuk polip (sel yang tumbuh sangat cepat). Pada stadium awal, adenoma dapat diangkat dengan mudah. Hanya saja pada stadium awal ini, seringkali adenoma tidak menampakkan gejala apapun, sehingga tidak terdeteksi dalam waktu yang relatif lama. Padahal, adenoma yang awalnya tak menimbulkan keluhan apapun ini, pada suatu saat bisa berkembang menjadi kanker yang menggerogoti semua bagian dari usus besar. Gejala awal yang tidak khas ini membuat banyak penderita kanker usus besar datang ke rumah sakit ketika perjalanan penyakit sudah demikian lanjut. Upaya pengobatan pun menjadi sulit. Padahal, seperti dikatakan Ketua Perhimpunan Spesialis Penyakit Dalam Indonesia, dokter Aru Sudoyo SpPD KHOM, kunci utama keberhasilan penanganan kanker usus besar adalah ditemukannya kanker dalam stadium dini, sehingga terapi dapat dilaksanakan secara bedah kuratif. Sayangnya, hal seperti ini sangat jarang. Yang kerap terjadi adalah kasus seperti dialami Prasetyo, yakni kanker ditemukan pada stadium lanjut, sehingga harapan penderita untuk bertahan hidup menjadi sangat kecil. Jika kanker usus besar ditemukan pada stadium I, peluang penderita untuk hidup hingga lima tahun mencapai 85-95 persen. Sementara bila ditemukan pada stadium II, peluang itu mencapai 60-80 persen, pada stadium III sekitar 30-60 persen, dan stadium IV sekitar 25 persen. ”Ini artinya, bila ada 100 penderita kanker usus besar stadium IV, maka yang masih hidup sampai lima tahun hanya lima orang,” ucap Aru. Deteksi dini Untuk menghindari kemungkinan terburuk, seperti dialami Prasetyo, deteksi dini merupakan hal yang sangat penting. ”Deteksi dini atau skrining terhadap kanker ini, dapat menyelamatkan hidup,” tegas Adil. Dengan deteksi dini dapat ditemukan adanya polip prakanker, yaitu suatu pertumbuan abnormal pada usus besar atau rektum yang dapat segera dibuang sebelum berubah menjadi kanker. ”Jika semua orang yang berumur 50 tahun atau lebih melakukan skrining secara teratur, maka sebanyak 60 persen kematian akibat kanker kolorektal dapat dihindari,” tuturnya. Deteksi dini adalah investigasi pada individu asimtomatik (tanpa gejala) yang bertujuan untuk mendeteksi adanya penyakit pada stadium dini sehingga dapat dilakukan terapi kuratif. Secara umum, urai Adil, deteksi dini dapat dilakukan pada dua kelompok, yaitu populasi umum dan kelompok risiko tinggi. Deteksi dini pada kelompok populasi umum dilakukan kepada individu yang berusia di atas 40 tahun. Sedangkan mereka yang tergolong kelompok berisiko tinggi, antara lain adalah mereka yang pernah menjalani polipektomi untuk adenoma di usus besar, dan orang-orang yang berasal dari keluarga dengan riwayat penyakit ini. Terkait dengan riwayat keluarga, Anda tak perlu khawatir berlebihan jika berasal dari keluarga yang memiliki riwayat kanker usus besar. Menurut Adil, faktor genetik memang bisa menjadi penyebab munculnya penyakit ini, tapi faktor tersebut bisa dipersempit. Caranya, ubahlah pola makan Anda dan lakukan deteksi dini. Penyebab dan gejala Sejauh ini, penyebab kanker usus besar memang belum diketahui secara pasti. Hanya saja, ada beberapa hal yang diduga kuat berpotensi memunculkan penyakit ganas ini, yaitu: cara diet yang salah (terlalu banyak mengkonsumsi makanan tinggi lemak dan protein, serta rendah serat), obesitas (kegemukan), pernah terkena kanker usus besar, berasal dari keluarga yang memiliki riwayat kanker usus besar, pernah memiliki polip di usus, umur (risiko meningkat pada usia di atas 50 tahun), jarang melakukan aktivitas fisik, sering terpapar bahan pengawet makanan maupun pewarna yang bukan untuk makanan, dan merokok. Dalam buku Panduan Pengelolaan Adenokarsinoma Kolorektal disebutkan bahwa meskipun penelitian awal tidak menunjukkan hubungan merokok dengan kejadian kanker usus besar, namun penelitian terbaru menunjukkan, perokok jangka lama (30-40 tahun) mempunyai risiko berkisar 1,5-3 kali. Diperkirakan, satu dari lima kasus kanker usus besar di Amerika Serikat bisa diatributkan kepada perokok. Penelitian kohort dan kasus-kontrol dengan desain yang baik menunjukkan, merokok berhubungan dengan kenaikan risiko terbentuknya adenoma dan juga kenaikan risiko perubahan adenoma menjadi kanker usus besar. ”Karena itu untuk mencegah kejadian kejadian kanker usus besar dianjurkan untuk tidak merokok,” kata Aru. Mengenai gejala kanker usus besar, Aru menyebut beberapa hal yang kerap dikeluhkan para penderita, yaitu: Perdarahan pada usus besar yang ditandai dengan ditemukannya darah pada feses saat buang air besar. Perubahan pada fungsi usus (diare atau sembelit) tanpa sebab yang jelas, lebih dari enam minggu. Penurunan berat badan tanpa sebab yang jelas Rasa sakit di perut atau bagian belakang. Perut masih terasa penuh meskipun sudah buang air besar.Rasa lelah yang terus-menerus Kadang-kadang kanker dapat menjadi penghalang dalam usus besar yang tampak pada beberapa gejala seperti sembelit, rasa sakit, dan rasa kembung di perut. Untuk menangani kanker usus besar, menurut Aru, terapi bedah merupakan cara yang paling efektif, utamanya bila dilakukan pada penyakit yang masih terlokalisir. Namun, bila sudah terjadi metastasis (penyebaran), penanganan menjadi lebih sulit. Tetapi, dengan berkembangnya kemoterapi dan radioterapi pada saat ini, memungkinkan penderita stadium lanjut atau pada kasus kekambuhan untuk menjalani terapi adjuvan. Terapi adjuvan adalah kemoterapi yang diberikan setelah tindakan operasi pada pasien kanker stadium III guna membunuh sisa-sisa sel kanker. Saat ini, terapi adjuvan bisa dilakukan tanpa suntik (infus), melainkan dengan oral/tablet (Capacitabine). Ketersediaan capacitabine tablet memungkinkan pasien untuk menjalani kemoterapi di rumah yang tentu saja efektivitasnya lebih baik. ”Capacitabine juga merupakan kemoterapi oral yang aman dan bekerja sampai ke sel kanker,” kata Aru yang juga menjabat sebagai ketua Komisi Terapi Adjuvan, Kelompok Kerja Adenokarsinoma Kolorektal Indonesia. Jurus Menangkal Kanker Usus Besar Mencegah jauh lebih baik ketimbang mengobati. Hal itu juga berlaku pada kanker usus besar. Agar tak sampai terjamah penyakit mematikan ini, lakukan upaya pencegahan. Simak tips pencegahan dari dokter Adil S Pasaribu SpB KBD berikut ini: Hindari makanan tinggi lemak, protein, kalori, serta daging merah. Jangan lupakan konsumsi kalsium dan asam folat.Setelah menjalani polipektomi adenoma disarankan pemberian suplemen kalsium. Disarankan pula suplementasi vitamin E, dan D. Makan buah dan sayuran setiap hari. Pertahankan Indeks Massa Tubuh antara 18,5 – 25,0 kg/m2 sepanjang hidup. Lakukan aktivitas fisik, semisal jalan cepat paling tidak 30 menit dalam sehari. Hindari kebiasaan merokok.Segera lakukan kolonoskopi dan polipektomi pada pasien yang ditemukan adanya polip. Lakukan deteksi dini dengan tes darah samar sejak usia 40 tahun.